Jalanan bukan Ajang untuk Balap

Assalamualaikum, selamat berjumpa kembali CMP reader bersama artikel-artikel CMP. Semoga aktivitas reader weekend ini lancar. Untuk malam minggu nanti tunggangannya sudah dicuci belum? Sudah dicek tekanan ban, rem, oli, cairan pendingin (bila perlu)? Kalau perlu di ganti segera diganti bro, biar tidak membahayakan kita sendiri dan pengguna jalan lain dan tetap keep safety.
Okelah sekarang kembali ke inti permasalahan,  memang pada saat ini perkembangan roda 2 di Indonesia sangat fantastis, secara kuantitas meningkat, secara teknologi juga meningkat, banyak motor-motor yang canggih dan kenceng-kenceng. Banyak dari atpm mengeluarkan motor2 berperforma tinggi Honda mengeluarkan CB, Supra GTR, Sonic dan CBR series, Yamaha mengeluarkan YZ-R series dan Suzuki tak mau ketinggalan mengeluarkan FU, dan GSX series. Di samping itu ATPM juga mengeluarkan matic2 canggih seperti Vario, Scoopy, MIO series, dll.

Namun akhir-akhir ini banyak berita yang bikin ngeri-ngeri sedap yaitu berita kecelakaan yang terutama banyak melibatkan kendaraan roda 2. Hampir setiap minggu saat CMP berangkat dan pulang Surabaya sering menemui kejadian laka lantas yang melibatkan roda 2. Kejadian tersebut motifnya bermacam-macam, ada yang sering salah tanda sein, sein ke kanan ternyata belok kiri, lampu rem tidak berfungsi padahal motornya baru, dan motif yang paling menarik saat ini adalah balapan dan mengetes top speed motor.

cbr

Dalam dunia otomotif balapan merupakan hal yang sah dilakukan mengingat salah satu parameter dari performa kendaraan bermotor bisa dilihat dari kemampuan balapan. Namun baiknya jika balapan tersebut dilakukan pada tempatnya. Misal di sirkuit. Jika tetep dilakukan di jalan raya akan membahayakan kita sendiri dan orang lain. Sebagai contoh di lintasan dekat jembatan Suramadu memang panjang dan lebar namun daerah situ sangat padat penduduk, kalau kita balapan di jalanan situ maka akan fatal akibatnya, mulai dari nabrak rumah penduduk, nabrak penyeberang jalan bahkan kita bisa terlempar yang menyebabkan nyawa melayang. Apalagi bagi orang tua memperbolehkan anaknya yang belum layak untuk mengendarai sepeda motor di jalanan umum tentunya sangat membahayakan. Maunya sayang anak akhirnya menjerumuskan anak itu sendiri.

ninja

Sebenarnya dalam dunia balap juga bagus tidaknya motor tidak hanya dari faktor top speed, akselerasi, namun juga handling, bahkan kemampuan deselerasi, dan haluan yang tepat menjadi hal2 yang utama. Misal kita bisa mengendarai motor pakai mesin roket pun kalau kita tidak bisa mengendalikan akan berbahaya juga. Di samping itu juga kemampuan kita mengendalikan haluan motor pada posisi yang tepat dan tidak membahayakan pengendara lain.

Maka kesimpulannya :

Jalanan umum jangan dibuat balapan atau tes top speed, kalau pengen balapan lebih pas di sirkuit.

Sayangi nyawa anda dan keluarga

Tetap Keep Safety

Wassalam

 

This entry was posted in Berita, Pendidikan, Safety Riding and tagged , , , , , . Bookmark the permalink.

2 Responses to Jalanan bukan Ajang untuk Balap

  1. techtonime says:

    setuju… top speed bukan segalanya apalagi dijalan umum.
    toh di sirkuit kecil pendek (sirkuit gokart) motor 150cc bisa lebih unggul daripada superbike 1000cc 😛

    Like

  2. coolmegapro says:

    Hahaha.. karena banyak motor baru om yg CC-nya 250. Tampilan balap bikin org penasaran gali top speednya. Tapi ngeri juga tiap Minggu ke Surabaya hampir selalu ada kejadian. Orang2 pada kenceng2 naiknya. Ane ga berani kenceng2 alon2 waton kelakon om penting selamat hehe

    Like

Leave a comment